Jan 31, 2016

Bagaimana berwudhu dengan keadaan telanjang?

Telah dijelaskan ahlul 'ilmi bhw wudhu dg telanjang sah-sah saja,
hanya saja yang lebih baik adalah wudhu tidak dengan telanjang,
karena kita diperintahkan menutup aurat kecuali di saat dimana tempat dan kondisi yg membolehkan untuk buka aurat, itu sekedar sesuai kebutuhan saja, sedang jika seseorang wudhu dengan telanjang akan memperpanjang waktu telanjangnya.

Diriwayatkan At Tirmidzi dengan derajat hasan :

عن معاوية بن حيدة أنه سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: "قُلْتُ يَا رَسُولُ الله عَوْرَاتُنَا مَا نَأْتِي مِنْهَا وَمَا نَذَرُ؟ قالَ: "احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلاّ مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مما مَلَكَتْ يَمينُكَ"، فَقَالَ: الرّجُلُ يَكُونُ مَعَ الرّجُلِ؟ قالَ: "إن اسْتَطَعْتَ أَنْ لاَ يَرَاهَا أَحَدٌ فَافْعَلْ"، قلت: فالرّجُلُ يَكُونُ خَالِياً، قالَ: "فَالله أَحقّ أَنْ يستحيا مِنْهُ". قال الترمذي حسن

Terjemahan hadits di atas:

Dari Muawiyah bin Hidah, bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , "Aurat mana yang boleh dibuka dan tidak boleh dibuka?",  maka beliau bersabda, “Jagalah auratmu, kecuali dari (penglihatan) suamimu atau budak yang kau punya.” Ia bertanya lagi, “Bagaimana apabila seorang laki-laki bersama dengan sesama kaum lelaki ?” Maka beliau menjawab, “Apabila engkau mampu untuk tidak menampakkan aurat kepada siapapun maka janganlah kau tampakkan kepada siapapun.” Lalu beliau ditanya, “Lalu bagaimana apabila salah seorang dari kami sedang sendiri ?” Maka beliau menjawab, “Engkau lebih harus merasa malu kepada Allah daripada kepada sesama manusia.”

////// ### \\\\\\\

No comments:

Post a Comment