Dec 30, 2019

Wanita Sholehah, penyayang, perhatian


Mari, biasakan mencium anak2 kita

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 20 Rabi’ul Akhir 1441 H / 17 Desember 2019 M
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā'ihi Ath-Athibbāi
🔊 Halaqah 33 | Mencium Anak Kecil
⬇ Download audio: bit.ly/TarbiyatulAbna-33
~~~~~~~~~~~~

*MENCIUM ANAK KECIL (تقبيل الصغير)*


بسم اللّه الرحمن الرحيم 
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، ولاحول ولا قوة إلا بالله أما بعد 

Ma'asyiral mustami'in, para pemirsa rahīmakumullāh.

Ini adalah pertemuan kita yang ke-33 dari kitāb  Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nashā'ihi Al Athibbāi tentang fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan penjelasan sebagian nasehat dari para dokter karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīzhahullāh. 


▪︎ MENCIUM ANAK KECIL (تقبيل الصغير)

Disyariatkan bahkan dianjurkan bagi orang tua untuk mencium anak-anaknya baik anak laki-laki maupun wanita. 

Sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang mencium puterinya Fatimah radhiyallāhu 'anhā. Demikian pula Abū Bakar Ash Shiddīq yang mencium puterinya Aisyah radhiyallāhu 'anhā.

Sebagaimana disebutkan di dalam hadīts yang diriwayatkan oleh Al Bukhāri dari sahabat Al Bara bin Azib radhiyallāhu 'anhu.

Beliau berkata :  

_Saya masuk bersama Abū Bakar menemui keluarganya, dan di sana ada Aisyah yang sedang berbaring sakit demam. Lalu aku melihat bapaknya yang mencium pipinya dan berkata, "Bagaimana keadaanmu wahai puteriku?"_

⇒ Ini menunjukkan bahwa Abū Bakar Ash Shiddīq mencium puterinya Aisyah radhiyallāhu 'anhā.

Ulama mengatakan bahwa Aisyah waktu itu masih kecil belum baligh dan masuknya sahabat Al Bara bin Azib menemui keluarga Abū Bakar sebelum turunnya ayat tentang hijab.

Hadīts lain dari sahabat Anas bin Mālik radhiyallāhu 'anhu, beliau berkata :

_"Kami dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam datang kerumah Abū Saif Al Qayyin, ia adalah bapak susuan bagi Ibrăhīm, kemudian Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengambil Ibrāhīm lalu beliau menciumnya."_

(Hadīts shahīh riwayat Imam Al Bukhāri)

Para ulama menjelaskan bahwa ibu susu Ibrāhīm bernama Ummu Bursah binti Al Mundzir dan dia bukan Halimah Sa'diah (Wallāhu A'lam)

Juga hadīts lain dari Abū Hurairah radhiyallāhu 'anhu beliau menceritakan : 

_Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mencium Al Hasan bin Āli dan di sisi Beliau ada Al Aqra bin Habis At Tamimi sedang duduk. Al Aqra berkata, "Aku mempunyai sepuluh anak, tidak ada satu pun di antara mereka yang pernah aku cium." Lalu Rasūlullāh melirik kepadanya dengan berkata, "Siapa saja yang tidak menyayangi tidak akan disyangi."_

(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri dan Muslim) 

Itulah anjuran agar orang tua mencium putra putrinya yang masih kecil dan itu juga yang dilakukan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para sahabat radhiyallāhu ' anhum.

Hendaklah kita mencontoh mereka dan ini merupakan bentuk rahmat dan kasih sayang orang tua kepada putra-putrinya yang di bentuk sejak kecil.

Demikian semoga bermanfaat.

Wallāhu A'lam bishawāb. 

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______________


Dec 4, 2019

Menjaga Shalat Malam Secara Konsisten


يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” (HR. Bukhari no. 1152)

Saudaraku, hadits diatas larangan dan celaan terhadap ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash kerena meninggalkan amalan shalat malam yang pernah dilakukan terus menerus secara konsisten. Rasulullah ingin menyampaikan pesan kepada Beliau bahwa amalan yang sedikit namun rutin dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan.

Saudaraku, amalan yang konsisten akan terus mendapat pahala. Berbeda dengan amalan yang dilakukan sesekali saja, meskipun jumlahnya banyak, maka ganjarannya akan terhenti pada waktu dia beramal. Bayangkan jika amalan tersebut dilakukan terus menerus, maka pahalanya akan terus ada walaupun amalan yang dilakukan sedikit.

 HR. Bukhari, No : 1152

Nov 30, 2019

Menciptakan Rutinitas

💫 *KUNCI SUKSES "CIPTAKAN RUTINITAS SEDERHANA, LALU PERTAHANKAN"*


📎  *_Keberhasilan itu bukan dari kuantitas usaha kita.. tapi dari KEDISIPLINAN kita dalam merutinkan usaha.._* 
 

✨ Keberhasilan itu BUKAN dari besarnya usaha, atau tingginya cita-cita.... *tapi dari kemampuan kita untuk menciptakan dan mempertahankan rutinitas sederhana yang bisa dilakukan sepanjang usia.* 
 
📌 Tentunya, ini semua setelah taufiq dari Allah. 

 
🖇 Maka, dari sekarang, *putuskanlah untuk menciptakan rutinitas* sederhana yang bisa mengantarkanmu kepada kesuksesan.. 

❌ jangan terbebani dengan "target cepat" terciptanya kesuksesan itu sendiri...

Permisalannya seperti :

🔸 Jangan sibukkan pikiranmu dengan (terget cepat) menghafal Alquran dari awal sampai akhir.. *_Tapi, sibukkan saja dirimu dengan menghafal setengah halaman setiap hari._* 
 
🔸 Jangan sibukkan diri memikirkan bagaimana mendapatkan bentuk tubuh yang atletis / idealis.. *_Tapi, khususkan saja waktu seperempat jam setiap hari untuk olahraga._* 
 
🔸 Jangan sibukkan dirimu dengan target cepat mahir dalam disiplin ilmu tertentu.. *_Tapi, khususkan saja sedikit waktu tiap hari untuk membaca beberapa halaman tentang disiplin ilmu tersebut._* 
 
🔸 Jangan sibuk memikirkan diet yang ideal, atau target turun 30 kilo dalam dua bulan.. *_Tapi, buat saja kebiasaan makan sehat yang mudah dijalani sepanjang hidup._* 
 

⏳ *Ingatlah, bahwa umur itu akan berjalan dengan sangat CEPAT..* 

🍃 oleh karenanya, ketika kita sudah menjalankan sebuah rutinitas dengan baik meski sederhana, maka setelah berjalan setahun atau dua tahun, kita akan mampu meraih apa yang menjadi target kita, atau bahkan melebihi target kita.. 

dan mungkin saja kita akan kagum sendiri dengan pencapaian itu. 
 

*Saya misalkan Anda memutuskan untuk mengkhususkan waktu:*
 
1. 30 menit untuk menghapal Alqur'an. 
2. 15 menit untuk olahraga. 
3. 15 menit untuk membaca kitab atau buku tentang disiplin ilmu yang anda inginkan.

Tentu setelah berjalan beberapa tahun yang tidak lama (bisa saja terasa seperti kedipan mata), Anda akan kaget sendiri, ternyata Anda sudah hapal Alqur'an, sudah memiliki tubub yang atletis / idealis, dan telah selesai membaca puluhan kitab atau buku.. 

padahal itu hanya dengan menyisihkan waktu 1 satu jam saja.. tentu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan waktu 23 jam yang banyak tersia-siakan setiap harinya. 

 
📝  Intinya sangat sederhana, untuk meraih sukses: *_"ciptakan dan pertahankan rutinitas sederhana".._* itu akan berakhir dengan menumpuknya banyak hasil, dan terwujudnya apa yang kita cita-citakan, atau bahkan lebih dari itu.  

🍃
Oleh karena itulah, sejak dahulu Nabi -shallallahu alaihi wasallam- telah menyabdakan: 

*_"Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang paling dirutinkan, meski hanya sedikit"._* 

[HR. Bukhari: 6464, Muslim: 783].

 
[ 📑 Dutulis dari pesan berbahasa arab dengan beberapa penyesuaian ]

__
🖊  Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA 
(Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam)


••••❁🌿🌹🌿❁••••

Nov 26, 2019

Doa Memohon Banyak Harta, Anak, Panjang Umur, Dibaguskan Amal Dan Diampuni Dosa


اَللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَنِي، وَأَطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأَحْسِنْ عَمَلِي، وَاغْفِرْ لِي


Allaahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a'thoitanii, wa athil hayaatii 'alaa thoo'atik, wa ahsin 'amalii, wagh-fir lii.

"Ya Allah, perbanyaklah harta dan anakku, serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan kepada-Mu, dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku".

(HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480).


Nov 24, 2019

Doa Memohon Istri Dan Anak Sebagai Penyenang Hati


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا


Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a'yun, waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa.

"Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa".

(Al-Furqan [25]: 74)


Maraih Surga Dengan Menyingkirkan Dahan Pohon Dari Jalan

Nov 19, 2019

Do’a Ketika Minum Susu

Do’a Ketika Minum Susu
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلِ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ.
وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلِ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
Barang siapa yang Allah beri makan hendaknya ia berdoa: 
“Allaahumma baarik lanaa fiihi wa ath’imnaa khoiron minhu” 
(Ya Allah, berkahilah kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya). 

Barang siapa yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: 
“Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” 
(Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya).

Rasulullah shallallahu wa ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu.

(HR. Tirmidzi no. 3455, Abu Daud no. 3730, Ibnu Majah no. 3322. At Tirmidzi dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)


Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/1114-sebelum-makan-bacalah-bismillah.html
Do'a Bila Lupa Membaca Doa Sebelum Makan (Do'a Ke-2)
2019-11-07 22:37:31


بِسْمِ اللَّهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ


"Dengan nama Allah pada awal dan akhirnya"
(HR. Tirmidzi no. 1858, Abu Daud no. 3767 dan Ibnu Majah no. 3264. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini shahih)

Nov 18, 2019

Doa Ketika Mengalami Kesedihan Dan Kesulitan Doa Ketika Sedih, Gundah Atau Galau



اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

Allaahumma innii 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min kholqika, awista'tsarta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka, an taj'alal qur-aana robii'a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam), dan anak hamba perempuanMu (Hawa), ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku terhadap diriku, dan ketetapanMu adil pada diriku. Aku memohon kepadaMu dengan segala Nama yang menjadi milikMu, yang Engkau namai diriMu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisiMu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, pelipur kesedihanku, dan penghilang bagi kesusahanku.

HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih.

Sumber: Hisnul Muslim.

Nov 12, 2019

Shalat dhuha mencukupi kewajiban sedekah setiap persendian


وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى


Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

“sedekah untuk setiap persendian bisa diganti dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim no. 720).

Saudaraku, hadits diatas menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari shalat Dhuha dan kedudukannya yang sangat mulia. Dan hadits diatas juga menjelaskan bahwa jumlah raka’at shalat Dhuha minimal 2 raka’at.

Saudaraku, setiap manusia memiliki 360 persendian yang wajib untuk dikeluarkan sedekahnya setiap pagi. Namun tidak setiap orang mampu untuk bersedekah setiap paginya karena keterbatasan rizki yang diberikan Allah, akan tetapi itu bukan menjadi alasan bagi seorang muslim untuk tidak beribadah karena dua raka’at shalat Dhuha sudah mencukupi sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian, sudah sepantasnya shalat ini dapat dikerjakan rutin dan terus menerus.

Semoga bermanfaat, Barakallah fiikum

 HR. Muslim, No : 720

Nov 11, 2019

Manusia terbaik adalah panjang umur dan bagus amalnya

خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَاراً وَأَحْسَنُكُمْ أَعْمَالاً


Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling panjang umurnya di antara kamu dan paling baik amalnya”. (HR. Ahmad, no. 3361)

Saudaraku, kenapa orang yang panjang umurnya dan baik amalnya merupakan orang yang terbaik ? Karena orang yang banyak kebaikannya adalah orang yang setiap kali umurnya bertambah maka pahalanya juga bertambah dan derajatnya semakin tinggi. Kesempatan hidupnya merupakan tambahan pahala dengan sebab nilai amalannya yang terus tambah, walaupun hanya sekedar istiqâmah di atas iman.

Saudaraku, kita sebagai seorang Mukmin jangan sampai menyia-nyiakan umur dan waktu. Hendaklah kita selalu waspada terhadap kehidupan kita, umur yang masih ada hendaklah diisi dengan amal sholih. Jika tidak, maka kerugian dan penyesalan yang akan kita dapatkan.

 HR. Ahmad, No : 3361

Nov 10, 2019

Temani Rasulullah disurga dengan memperbanyak shalat

2019-11-11 02:37:02

فَقَالَ لِي : سَلْ ، فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ ، قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ ، قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ


Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu’anhu berkata,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar bisa menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, kamu bantu aku untuk mewujudkannya dengan memperbanyak sujud” (HR. Muslim, no. 489).

Saudaraku, ketahuilah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memiliki kemampuan memasukkan orang ke dalam Surga dan hanya Allah lah yang mampu memasukkan seseorang ke dalam Surga. Oleh karenanya sahabat Rabi’ah bin Ka’ab meminta Rasulullah agar memberi petunjuk kepadanya tentang sebab-sebab agar bisa menemani Beliau di Surga.

Saudaraku, didalam hadits ini terdapat motivasi dan dorongan untuk memperbanyak sujud dan. Dan yang dimaksud dengan sujud disini adalah sujud dalam shalat. Oleh karena itu, semakin kita menjaga shalat-shalat yang wajib dan memperbanyak shalat-shalat sunnah, maka semakin besar kesempatan kita untuk menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Surga.

Semoga bermanfaat, Barakallah fiikum

 HR. Muslim, No : 489

Nov 6, 2019

Semangat Dalam Hal Yang Bermanfaat

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu”. (HR. Muslim, no 6945)

Saudaraku, hadits diatas merupakan wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk seluru orang-orang yang beriman, dan hanya orang cerdas sajalah yang menerima wasiat tersebut agar selalu semangat melakukan hal yang bermanfaat. Namun kebanyakan orang saat ini menyia-nyiakan waktunya untuk hal yang tidak bermanfaat. Bahkan kadangkala yang dilakukan adalah hal yang membahayakan diri dan agamanya.

Saudaraku, hal yang bermanfaat itu terbagi dua, yang pertama; hal yang manfaat dalam agama berupa ilmu yang bermanfaat dan amalan sholih. Dan yang kedua; hal yang bermanfaat dalam masalah dunia seperti seorang hamba berusaha untuk mencari rizki dengan berbagai sebab yang diperbolehkan sesuai dengan kemampuannya.

 HR. Muslim, No : 6945

Berniat dalam Setiap Amal

Ikhlas Dalam Amal

Anas Burhanuddin, Lc MA
Hadits
 2019-11-06 06:17:07


Mutiara Shahih Al-Bukhari

Hadits 1

Ikhlas Dalam Amal

Dalam hadits Umar bin al-Khaththab yang merupakan hadits pertama dalam Shahih al-Bukhari, Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ. وَمَنْ هَاجَرَ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

"Sesungguhnya amalan-amalan itu sah dengan niat, dan setiap orang hanya mendapat apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa hijrah karena Allah dan RasulNya, ia mendapat pahala hijrah karena Allah dan RasulNya. Dan barang siapa hijrah karena dunia yang ingin dia raih atau wanita yang ingin dia nikahi, maka itulah yang ia dapat dari hijrahnya."

Beberapa faedah ilmiah seputar hadits ini:

  1. Amalan-amalan syar'i yang membutuhkan niat seperti shalat dan puasa tidak sah kecuali jika disertai niat yang ikhlas, yaitu tidak mengharap dari amalan kita kecuali hanya pahala dan pujian Allah. Mengosongkan amalan kita dari niat atau mencampuri keikhlasan dengan mengharapkan pujian dari manusia akan membuat amalan kita sia-sia.
  2. Adapun amalan-amalan yang tidak membutuhkan niat, seperti tidur, makan dan berpakaian, ia akan memiliki nilai ibadah jika diiringi niat karena Allah. Amalan-amalan jenis kedua ini juga tidak dilewatkan oleh orang-orang saleh. Kebiasaan-kebiasaan yang merupakan kebutuhan biologispun mereka jadikan bernilai plus, dengan menjadikannya sarana menambah pahala. Misalnya tidur dengan diiringi niat agar kuat bangun malam, atau sarapan pagi dengan niat bisa menjalankan tugas kantor dengan baik. Sebagian dari mereka mengatakan, "Barangsiapa yang ingin sempurna amalannya, hendaknya ia memperbaiki niatnya, karena Allah memberikan pahala kepada hamba –jika baik niatnya- sampai pada sesuap nasi yang ia makan."
  3. Seseorang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan. Saat seseorang yang junub menyebur ke kolam renang, jika niatnya sekedar berenang atau membersihkan badan, hadatsnya tidak hilang. Tapi jika diniatkan sebagai mandi wajib, hadatsnya terangkat. Orang yang saat shalat dua rekaat di pagi hari meniatkannya sebagai shalat Subuh, maka dia telah menggugurkan kewajiban shalat Subuh. Dan jika niatnya adalah shalat sunnah qabliyyah, dia masih harus shalat dua rekaat lagi dengan niat shalat Subuh. Begitu juga jika dia berhaji untuk mencari pahala dari Allah, dia akan mendapatkan pahalanya. Sebaliknya jika dia berangkat haji karena mencari pujian manusia, hajinya tidak sah dan tertolak, bahkan malah akan membuatnya celaka di akhirat.
  4. Kadang ada dua orang yang secara lahir melakukan amalan yang sama, namun bisa jadi yang satu mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah, sementara yang lain hanya biasa-biasa saja, atau malah mendapat murka. Kuncinya pada niat yang dipasang oleh masing-masing orang.

Ustadz Anas Burhanuddin, Lc, MA

 


Oct 31, 2019

RINGKASAN AMALAN-AMALAN SYAR’I DI HARI JUMAT

📚 *RINGKASAN AMALAN-AMALAN SYAR’I DI HARI JUM'AT* 🌅


Telegram :
https://te.me/TIikhwan


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡1. Mandi jum'at (seperti mandi janabat), sebagaimana pendapat kebanyakan para ulama (bahkan sebagian ulama berpendapat mandi jum'at adalah wajib bagi yang hendak menghadiri shalat jum'at). Waktu mandi Jumat dimulai sejak terbit fajar.
➡2. Bersiwak
➡3. Memakai pakaian yang terbaik dan terindah, berdasarkan kesepakatan para Ulama (sebagaimana perkataan Ibnu Quddamah rahimahullah)
➡4. Mengenakan parfum (minyak wangi).
➡5. Anjuran untuk membaca surat khusus ketika shalat subuh di hari Jumat
Surat As-Sajdah di rakaat pertama dan surat Al-Insan di rekaat kedua.
➡6. Menyegerakan pergi ke masjid untuk menghadiri shalat jum'at, kalau bisa datang sedini mungkin, semakin cepat semakin baik.
➡7. Menuju masjid dengan berjalan kaki, bukan dengan menaiki kendaraan, berdasarkan kesepakatan Ulama (sebagaimana dikatakan oleh Imam An-Nawawi).
➡8. Berjalan menuju masjid dengan penuh ketenangan.
➡9. Shalat jum'at di masjid yang terdekat dengan tempat tinggal anda.
➡10. Sholat tahiyyatul masjid (meski khatib sedang khutbah).
➡11. Mendekat kepada khatib, tidak memisahkan antara dua orang dan tidak melangkahi pundak-pundak manusia.
➡12. Melakukan shalat tathawwu' (shalat sunnah mutlak) hingga khatib naik ke mimbar.
➡13. Diam, mendengar khutbah dan tidak berbuat yang sia-sia seperti memainkan kerikil, jari-jari, HP, jenggot dan lain-lain Karena bila khatib berkhutbah anda juga berbicara atau bahkan bermain dengan sesuatu semisal kerikil , HP atau lainnya, maka pahala shalat jum'at anda sia-sia.
➡14. Mengarahkan wajah kearah khatib ketika ia berkhutbah, berdasarkan Ijma' para Ulama. (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Quddamah rahimahullah).
➡15. Apabila sang khatib bershalawat atas Nabi sallalahu alaihi wasallam, maka hendaklah orang yang mendengarkan juga membaca shalawat tanpa mengangkat suara.[Al-Lajnah Ad-Da'imah : 8/217].
➡16. Ketika khutbah sedang berlangsung, maka tidak dibolehkan menjawab orang yang bersin, demikian pula membalas salam, menurut pendapat yang lebih kuat dikalangan ulama.[Al-Lajnah Ad-Da'imah : 8/242].
➡17. Barangsiapa yang kehilangan 1 raka'at dari sholat jum'at, hendaklah melengkapi kekurangan 1 raka'at, dan dia dianggap mendapatkan sholat jum'at,  sebagaimana diterangkan didalam hadits yang shohih.[Al-Lajnah Ad-Da'imah : 8/225].
➡18. Melaksanakan Sholat Jum'at (wajib bagi laki-laki).
➡19. Boleh menegakkan sholat jum'at, meskipun jumlah orang yang menghadirinya kurang dari 40 orang, berdasarkan keumuman firman Allah Ta'ala dalam Surah Al-Jum'ah ayat 9.[Al-Lajnah Ad-Da'imah :8/215].
➡20. Shalat sunnah rawatib setelah shalat jum'at 2 rakaat atau 4 rekaat (dengan dua kali salam).
➡21. Membaca surat Al-Kahfi di malam dan hari Jum'at hingga selesai.
➡22. Memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam di malam dan hari Jum'at
➡23. Memperbanyak doa, karena pada hari jum'at terdapat satu waktu yang
mustajab, terutama saat khatib naik mimbar sampai sholat dan setelah sholat Ashar sampai maghrib.
Oleh karena itu hendaknya berdoa dengan segala bentuk doa yang diinginkan baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat, baik untuk diri kita sendiri maupun utk seluruh muslimin.
➡24. Mengurangi aktifitas termasuk kajian atau ceramah agar bisa menghadiri shalat jum'at dengan khidmat.
➡25. Memberikan wewangian pada masjid dengan bukhur atau sejenisnya, sebagaimana pendapat Jumhur Ulama.
➡26. Bersedekah pada hari ini memiliki keistimewaan dibandingkan hari-hari lainnya (sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya 'Zadul Ma'ad').
➡27. Memotong Kuku.

📜Catatan :
Memotong kuku disunnahkan kapan saja waktunya, dan tidak terikat
dengan waktu-waktu tertentu, seperti hari Jum'at atau Kamis.
Karena dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan tersebut dha'if (lemah).

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

__
📝Abu Syamil Humaidy حفظه الله تعالى

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat. Jazakumullahu khoiron.

•┈•🌺🌻❤🌻🌺•┈•
Doa Agar Diberi Ilmu yang Bermanfaat Dan Berlindung Dari Ilmu Yang Tidak Bermanfaat
2019-11-01 01:18:19

اَللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِـمَا عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا


“Ya Allah, berikanlah manfaat kepadaku atas apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfaat bagiku, serta tambahkanlah ilmu kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi (no. 3599), Ibnu Majah (no. 251, 3833), Shahiih at-Tirmidzi (III/185 no. 2845), Shahiih Ibni Majah (I/47 no. 203) dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه)


Oct 29, 2019

Berdoa memohon Perbaiki Akhlak

Memohon Akhlak yang Baik

اَللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي


"Ya Allah, Engkau telah menciptakan aku dengan bagus, maka (kumohon) perbaiki pula akhlakku.." (Shahih: HR. Ahmad (VI/68, 155: I/403) dan dishahihkan oleh Albani dalam Irwa-ul Ghalil (I/155))


Oct 27, 2019

Doa Memohon Surga Serta Berlindung Dari Api Neraka

Doa Memohon Surga Serta Berlindung Dari Api Neraka

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ


“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dimasukan ke dalam Surga dan aku berlindung kepada-Mu dari api Neraka.” (Shahih: HR. At-Tarmizi No.2572,
an-Nasai [VIII/279], Ibnu Majah No.440)


Doa Agar Diberikan Ketakwaan

أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: "اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى"


Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu berkata,

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam beliau biasa berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, keterjagaan, dan kekayaan”. (HR. Muslim no. 2721)

Saudaraku, hadits diatas adalah doa yang singkat yang mengumpulkan hal-hal yang bisa meraih banyak kebaikan agama dan kebaikan dunia bagi seseorang. Ada 4 hal yang diminta dalam doa ini,

1. Al Hudaa, yaitu petunjuk yang sempurna dari Allah untuk menjalani jalan yang lurus.

2. At Tuqaa, yaitu ketakwaan yang menyeluruh dalam semua hal, dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi yang dilarang dalam agama.

3. Al ‘Afaaf, yaitu keterjagaan dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

4. Al Ghina, yaitu kekayaan hati, sehingga tidak merasa bergantung dan terlalu mengharapkan apa yang ada di tangan manusia, melainkan bergan
tung dan berharap hanya kepada Allah.

Semoga bermanfaat, barakallah fikkum

 HR. Muslim, No : 2721

Oct 23, 2019

Do’a Memohon Diberi Ampunan Dan Kasih Sayang

Do’a Memohon Diberi Ampunan Dan Kasih Sayang

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ، فَاغْفِرْ لي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وارْحَمْنِي، إنَّكَ أنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ 


“Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diri sendiri dengan kezhaliman yang banyak. Sedangkan tidak ada yang bisa mengampuni dosa melainkan Engkau semata. Karena itu, ampunilah akuj dengan ampunan yang datang dari sisi-Mu, serta berilah rahmat kepadaku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(Shahih: HR. Al-Bukhari no.834 dan Muslim No.2705 [48])

Oct 13, 2019

Time Server

Oct 11, 2019

Hadits Arbain #26: Tiap Hari Mesti Bersedekah

Hadits Arbain #26: Tiap Hari Mesti Bersedekah
By
Tiap hari mesti bersedekah. Inilah yang diterangkan dalam hadits Arbain no. 26 yang kita kaji saat ini.

الحَدِيْثُ السَّادِسُ وَالعِشْرُوْنَ
عَنْ أَبي هُرَيرةَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقةٌ ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ : تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا ، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقةٌ ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقةٌ ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ )) . رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
Hadits Kedua Puluh Enam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 2989 dan Muslim, no. 1009]
Penjelasan hadits
Sulamaa bermakna persendian. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah tulang.
Terdapat hadits dalam Shahih Muslim bahwa tubuh kita ini memiliki tiga ratus enam puluh persendian. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ
Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan memiliki tiga ratus enam puluh persendian.” (HR. Muslim, no. 1007)
Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit” bermakna setiap hari diwajibkan bagi anggota tubuh kita untuk bersedekah. Yaitu diwajibkan bagi setiap persendian kita untuk bersedekah.
Akan tetapi dengan nikmat Allah, sedekah ini adalah umum untuk semua bentuk qurbah (pendekatan diri pada Allah). Setiap bentuk pendekatan diri kepada Allah adalah termasuk sedekah. Berarti hal ini tidaklah sulit bagi setiap orang. Karena setiap orang selama dia menyukai untuk melaksanakan suatu qurbah (pendekatan diri pada Allah) maka itu akan menjadi sedekah baginya.
Kalimat yang thayyib (kalimat yang baik) ada yang berupa thayyib di sisi Allah seperti bacaan tasbih, takbir, dan tahlil. Ada juga thayyib di sisi manusia dengan berakhlak yang baik. Semua termasuk sedekah.
Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah baik jarak yang jauh maupun dekat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim no. 1553)
Faedah hadits
Pertama: Wajibnya sedekah bagi setiap orang dengan setiap anggota badan pada setiap harinya mulai dari matahari terbit. Karena perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “’alaihi shodaqoh” menunjukkan wajibnya. Bentuk dari hal ini adalah setiap orang bersyukur kepada Allah setiap paginya atas keselamatan pada dirinya baik keselamatan pada tangannya, kakinya, dan anggota tubuh lainnya. Maka dia bersyukur kepada Allah karena nikmat ini.
Nabi telah memberikan ganti untuk hal tersebut yaitu untuk mengganti tiga ratus enam puluh persendirian sedekah dari persendian yang ada. Penggantinya adalah dengan mengerjakan shalat sunnah Dhuha sebanyak dua rakaat. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى»
Pada pagi hari diwajibkan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Begitu juga amar makruf (memerintahkan kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak dua rakaat.” (HR. Muslim, no. 1704)
Kedua: Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan, “Susunan tubuh dan selamatnya anggota badan merupakan nikmat Allah bagi hamba-Nya. Maka semua tulang dari tubuh ini punya bagian bersedekah sebagai bentuk syukur atas nikmat-nikmat yang diberikan.” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:74-75).
Ketiga: Hadits ini menunjukkan keutamaan berbuat adil di antara dua orang yang berselisih. Dan Allah Ta’ala telah mendorong kita agar berbuat islah (perdamaian) sebagaimana dalam firman-Nya,
وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ
Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.” (QS. An-Nisaa’: 128)
Keempat: Dalam hadits ini terdapat dorongan untuk menolong saudara kita, karena melakukan seperti ini termasuk sedekah. Baik dalam contoh yang diberikan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini atau perbuatan lainnya.
Kelima: Hadits ini memberi motivasi untuk berkata dengan perkataan yang baik. Hal itu bisa berupa dzikir, membaca, taklim, berdakwah dan lain sebagainya. Dan keutamaan berdakwah telah ditunjukkan dalam hadits,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa menunjukkan (orang lain) kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 5007)
Keenam: Dalam hadits ini juga ditunjukkan mengenai keutamaan berjalan ke masjid. Dan berjalan pulang dari masjid juga akan dicatat sebagaimana perginya.
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dulu ada seseorang yang tidak aku ketahui siapa lagi yang jauh rumahnya dari masjid selain dia. Dan dia tidak pernah luput dari shalat. Kemudian ada yang berkata padanya atau aku sendiri yang berkata padanya, ‘Bagaimana kalau kamu membeli unta untuk dikendarai ketika gelap dan ketika tanah dalam keadaan panas.’ Kemudian orang tadi mengatakan, ‘Aku tidaklah senang jika rumahku di samping masjid. Aku ingin dicatat bagiku langkah kakiku menuju masjid dan langkahku ketika pulang kembali ke keluargaku.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ
Sungguh Allah telah mencatat bagimu seluruhnya.” (HR. Muslim, no. 1546)
Ketujuh: Dalam hadits ini terdapat keutamaan menyingkirkan gangguan dari jalanan. Dan juga ini termasuk cabang keimanan sebagaimana disebutkan dalam hadits lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh sekian cabang. Yang paling utama adalah kalimat laa ilaha illallah. Yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan. Dan malu termasuk bagian dari iman.” (HR. Muslim, no. 162)
Kedelapan: Syaikh ‘Abdul Muhsin bin Hamad Al-‘Abbad Al-Badr hafizhahullah menyatakan bahwa amalan-amalan yang disebutkan dalam hadits ini ada yang berupa ucapan, dan ada yang berupa perbuatan. Juga ada amalan yang qaashir (manfaat untuk diri sendiri) dan muta’addi (manfaat untuk orang lain). Semuanya termasuk sedekah. Amalan yang dicontohkan dalam hadits bukanlah pembatasan. Contoh yang berupa ucapan muta’addi adalah mendamaikan yang berselisih. Contoh yang berupada perbuatan muta’addi adalah membantu menaikkan orang lain atau barangnya ke atas kendaraannya. Adapun kalimat yang baik bisa berupa dzikir, doa, membaca Al-Qur’an, mengajarkan ilmu, amar makruf nahi mungkar, ada yang termasuk ucapan yang qaashir dan muta’addi. Adapun langkah kaki ke masjid termasuk perbuatan yang qaashir. Sedangkan menyingkirkan gangguan dari jalan termasuk perbuatan muta’addi.
Semoga bermanfaat.