Sep 8, 2017

Isbal dalam Sholat dan Diluar Sholat / Harian

ANTARA ISBAL DAN MELIPAT CELANA KETIKA SHALAT
MAY 8, 2014 ADMIN
1080. BBG Al Ilmu – 133

Tanya:
Saya pegawai kantor dimana diharuskan memakai celana panjang yang menutupi mata kaki, lalu saat sholat celana saya gulung agar tidak menutupi mata kaki, Apa hukumnya bila sholat menggulung celana dan lengan kemeja yang panjang ?

Jawab:
Orang yang memanjangkan kainnya hingga melampaui mata kaki maka dia telah melanggar larangan Isbal dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam baik dia dalam keadaan shalat atau tidak, jika dia dalam keadaan shalat melipat kainnya supaya tidak Isbal maka di sisi lain dia terkena larangan mengumpulkan (melipat) kain saat shalat. Dalilnya adalah hadits dimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Aku diperintah (oleh Allah) untuk bersujud pada tujuh tulang, yaitu pada dahi –dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk dengan tangannya pada hidung beliau-, dua (telapak) tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua telapak kaki. Dan kami tidak (boleh) mengumpulkan pakaian dan rambut.” (HR. Bukhari/812 dan Muslim/490)

Imam Nawawi berkata: Ulama’ bersepakat tentang larangan seseorang shalat sedangkan pakaian atau lengan bajunya tergulung….semua ini terlarang dengan kesepakatan ulama’, Makruh di sini adalah makruh Tanziih (bukan keharaman), seandainya seseorang shalat dan keadaannya seperti itu maka dia telah berbuat buruk akan tetapi shalatnya tetap sah. (Al-Minhaaj syarh shahih Muslim 4/209).

Jika dalam keadaan Isbal dan ingin shalat, larangan yang lebih keraslah yang harus dihindari, dan larangan yang lebih keras adalah larangan menjulurkan kain sampai melebihi mata kaki (Isbal), perbuatan ini termasuk dosa besar, sehingga orang yang Isbal hendaknya menggulung kainnya supaya bisa diatas mata kaki.

Meski demikian ini bukan berarti pembolehan bagi orang-orang untuk melakukan Isbal. Karena Isbal terlarang baik itu ketika shalat atau di luar shalat.

والله أعلم بالصواب
Ref:
http://www.salamdakwah.com/baca-pertanyaan/hukum-menggulung-pakaian-ketika-sholat-.html

– – – – – •(*)•- – – – –

Lebih baik jangan lakukan..
Jika celana panjang antum banyak, pelan2 saja sedikit demi sedikit dibawa ke tukang jahit / vermaks, karena memang untuk vermaks ini seharga Rp15.000 /celana, akan berasa besar nilainya jika sekaligus, bagi yang berkecukupan, untuk yang berlebih dalam hal uang ini bukan masalah.
*) untuk celana yg dipakai harian di rumah, dikerjakan sendiri saja di jahit sulam/telusur yg penting rapi dan celananya tidak "berakar".
شكرا كثيرا
*_ جَزَاكُمُ اللّهُ خيرأ _*

Urusan Dunia-Akhirat dalam Al-Quran

🌷🌼  بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم  🌼🌷

#TazkiyatunNufus

MENGAPA KITA SERING "CAPEK" DI DUNIA INI?

Beginilah Al-Quran bertutur, membuat sebuah panduan yang berharga untuk setiap Muslim. Bahwa apa yang kita tuju, menentukan cara kita untuk sampai kepadanya...
.
(1). URUSAN Berzikir (Shalat), perintahnya adalah “BERLARILAH!”
“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka BERLARILAH kalian MENGINGAT Allah dan tinggalkanlah jual beli.” [QS. Al-Jum’ah: 9]
.
(2). URUSAN Melakukan Kebaikan, perintahnya adalah “Berlombalah!”
“Maka BERLOMBA-LOMBALAH dalam berbuat KEBAIKAN.” [QS. Al-Baqarah: 148]
.
(3). URUSAN Meraih Ampunan, perintahnya adalah “Bersegeralah!”
“Dan BERSEGERALAH kamu menuju AMPUNAN dari Tuhanmu dan menuju SURGA…” [QS. Ali Imron: 133]
.
(4). URUSAN Menuju Allah, perintahnya adalah “Berlarilah dengan cepat!” “Maka BERLARILAH kembali taat kepada ALLAH.” [QS. Adz-Dzaariyat: 50]
.
(5). TAPI …… URUSAN Menjemput Rezeki (Duniawi), perintahnya HANYALAH “Berjalanlah!”
“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu. Maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari REZEKI-Nya.” [QS. Al-Mulk: 15]
.
Semestinya kita memahami, kapan kita perlu BERLARI, atau menambah kecepatan lari kita, atau bahkan CUKUP BERJALAN saja.
.
Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah, karena MALAH berlari mengejar dunia yang seharusnya CUKUP DENGAN BERJALAN.

Ya Allah, bimbinglah kami…!
Wallaahu a'lam bishshawwab.

Copas (Semoga Berkah Bagi Penulisnya)

http://nasihatsahabat.com/mengapa-kita-sering-capek-di-dunia-ini/

Sunah-sunah Yang Terlupakan Saat Sholat di Masjid

*"Sunnah-Sunnah Yang Terlupakan Saat Sholat Di Masjid"*

Bismillah..
Washsholaatu Wassalaamu 'Alaa Nabiyiina Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam..
Amma Ba'du..
Mungkin diantara kita pernah mendengar namun terlupakan hadits mengenai sunnah-sunnah apa saja persiapan sebelum berangkat kemasjid, saat perjalanan kemasjid, dan ketika sudah sampai dimasjid..
Mungkin juga ada yang mengetahui sebagian saja, dan mungkin juga diantara kita tidak pernah mendengar nya.
Berikut Sunnah-sunnah yang mungkin terlupakan bahkan tidak pernah terdengar oleh kita sebelumnya:

*1. Berwudhu Dirumah*
Banyak diantara kita mungkin karena terburu-buru terkadang mengabaikan sunnah ini..
Mungkin setelah membaca fadhilah pada hadits dibawah ini, InsyaALLAH dapat merubah mindset & kebiasaan kita nantinya.
Rosululloh Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam Bersabda:
"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya menuju masjid dalam keadaan bersuci (berwudhu) untuk melakukan sholat fardhu (Berjama'ah), maka pahalanya seperti pahala orang yang melaksanakan haji yang berihram" (HR. Abu Dawud no. 554 & Ahmad V/268, lihat Shahihul Jaami' Ash Shaghiir no. 6228)

*2. Sholat Sunnah Rowatib Dirumah*
Shalat sunah di rumah lebih utama dari pada dikerjakan di masjid. Berdasarkan hadis dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ

Sesungguhnya shalat seseorang yang paling afdhal adalah shalat yang dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat wajib. (HR. Bukhari 731, Muslim 1861 dan yang lainnya)

*3. Memakai Parfum/Wewangian & Menjauhi Makanan Berbau Tajam*
ALLAH
Azza Wajalla langsung yang menyuruh kita berdandan yang bersih, rapi & wangi ketika akan menuju masjid menghadap Sang Robbul 'Aalaamiieen..
ALLAH Ta'ala Berfirman:
”Wahai anak cucu Adam, pakailah perhiasanmu (pakaianmu) yang bagus pada setiap memasuki masjid.” (Al-A’raf(7):31)

Namun perintah ini yang perlu digaris bawahi yaitu dikhususkan bagi kaum laki-laki, dan dilarang bagi wanita.
Selain itu, sunnah sebelum memasuki masjid yaitu kita dilarang memakan makanan yang berbau tajam semisal Bawang/Daun Bawang Mentah, pete, jengkol, dsb.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, maka janganlah ia mendekati masjid kami dan hendaklah ia shalat di rumahnya, karena sesungguhnya para malaikat itu juga terganggu dengan apa-apa yang mengganggu manusia” [Al-Bukhari, kitab Adzan 854, Muslim, kitab Al-Masajid 564]
Penjelasan mengenai hadits diatas oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz sebagai berikut:
_"Hadits ini dan hadits-hadits lainnya yang semakna menunjukkan makruhnya seorang muslim mengikuti shalat berjama’ah selama masih ada bau barang-barang tersebut, karena akan mengganggu orang yang di dekatnya, baik itu karena memakan kuras (bawang daun), bawang merah atau bawang putih atau barang lainnya yang menyebabkan bau tidak sedap, seperti mengisap rokok, sampai baunya hilang."_
Sebagai tambahan, ada perilaku lainnya yang juga dapat mengganggu kekhusyukan jama'ah lainnya ketika sholat berjama'ah dimasjid, yaitu: Bau Mulut kita (karena belum siwak/gosok gigi), bau badan/keringat/baju yang bau kecut belum diganti, bau dari sendawa (sebaiknya ditahan sekuat tenaga udara sendawa yang keluar dsri mulut).
Ingatlah, bahwa ketika kita menjadi sebab orang lain tidak khusyuk pada sholatnya, maka kita mendapat panen dosa dari siapa saja yang terganggu oleh kita tersebut. Walna'udzubillahi mindzaaliq..

*4. Berjalan Kaki Menuju Masjid*
Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Barangsiapa berjalan menuju masjid untuk sholat wajib berjama'ah, maka itu setara dengan haji. Dan barangsiapa berjalan (menuju masjid) untuk sholat Sunnah, maka itu setara dengan umrah Sunnah"
(HR. Ath-Thabrani & Ahmad, hadits dari Abu Umamah, lihat Shahiihul Jaami' Ash Shaghiir no.5666)

*5. Memberi/Menyebarkan Salam*
Banyak diantara kita yang mungkin hanya mau memberi/mengucapkan salam hanya kepada orang yang dikenalinya saja.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ « تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ »

“Amalan Islam apa yang paling baik?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali. ” (HR. Bukhari no. 6236) 
Bahkan mengucapkan salam kepada orang yang dikenal saja, tidak mau mengucapkan salam kepada orang yang tidak dikenal merupakan tanda hari kiamat.

Bukhari mengeluarkan sebuah hadits dalam Adabul Mufrod dengan sanad yang shohih dari Ibnu Mas’ud. Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa dia melewati seseorang, lalu orang tersebut mengucapkan, “Assalamu ‘alaika, wahai Abu ‘Abdir Rahman.” Kemudian Ibnu Mas’ud membalas salam tadi, lalu dia berkata,

إِنَّهُ سَيَأْتِي عَلَى النَّاس زَمَان يَكُون السَّلَام فِيهِ لِلْمَعْرِفَةِ

“Nanti akan datang suatu masa, pada masa tersebut seseorang hanya akan mengucapkan salam pada orang yang dia kenali saja.”

Sudah saatnya kita tebarkan salam kepada siapapun muslimin yang kita temui dijalan ketika menuju masjid.

*6. Melepas Alas kaki Kaki Kiri Dahulu & Menghadapkan Alas Kaki Membelakangi Masjid*
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Jika kalian memakai sandal, maka hendaklah dimulai yang kanan dan bila dicopot maka hendaklah mulai yang kiri. Sehingga kaki kanan merupakan kaki yang pertama kali diberi sandal dan kaki terakhir yang sandal dilepas darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

*7. Mengambil Shof Terdepan*
Maka bersegeralah menuju masjid, dan carilah shaf pertama. Sungguh, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580)
Dan tidakkah Anda ingin shalat bersama dengan para malaikat?! Diriwayatkan dari Al Barra’ bin ‘Adzib bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“إن الله وملائكته يصلون على الصف المقدم، والمؤذن يغفر له مدى صوته ويصدقه من سمعه من رطب ويابس وله مثل أجر من صلى معه”

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang di shaf awal, dan muadzin itu akan diampuni dosanya sepanjang radius suaranya, dan dia akan dibenarkan oleh segala sesuatu yang mendengarkannya, baik benda basah maupun benda kering, dan dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya” (HR. Ahmad dan An Nasa’i dengan sanad yang jayyid).

*8. Berdo'a Diantara Adzan & Iqomah*
Mungkin sebagian kita belum mengetahui bahwa waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu utama terkabulnya do’a. Sehingga karena ketidaktahuan setelah adzan malah disibukkan dengan hal lain yang tidak berfaedah. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa waktu tersebut adalah di antara waktu terkabulnya do’a (waktu ijabah).
Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap orang memperhatikan waktu tersebut dan memanfaatkannya untuk banyak bermunajat dan memohon pada Allah yang Maha Mendengar setiap do’a.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad 3/155. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Keterangan: Hadits-Hadits diatas berlaku bagi Pria & Wanita. Namun pada dasarnya dikhususkan bagi kaum pria (melaksanakan Sholat Wajib Dimasjid) & Tetap Kaum Wanita lebih afdhol/sunnahnya sholat dirumah. InsyaALLAH kaum Wanita mendapatkan fadhilah/pahala yang sama dengan pria yang mrnjalankan sunnah-sunnah tersebut.

Wallohu A'lam Bish Showaab..

*_Silahkan di Share, Copas, Posting di MedSos, ataupun di Print Cetak dan disebarkan dimasjid sebagai ikhtiar kita mencari ladang amal jariyah bagi kita kelak di Akhirat walaupun kita sudah wafat._*

Sidoarjo, 12 Dzulhijjah 1438H.
Abu Hamzah Al-Jawy

📨 Diposting dan disebarkan kembali oleh Maa Haadzaa

🕌 Silahkan bergabung untuk mendapatkan info seputar kajian dan atau ilmu sesuai sunnah
Melalui:
Website https://www.maahaadzaa.com
Join Channel Telegram https://goo.gl/tF79wg
Like Facebook Fans Page https://goo.gl/NSB792
Subscribe YouTube https://goo.gl/mId5th
Follow Instagram https://goo.gl/w33Dje
Follow Twitter https://goo.gl/h3OTLd
Add BBM PIN: D3696C01
WhatsApp Group khusus *Ikhwan* https://chat.whatsapp.com/C9o4FPVme6fEXmjElmUo6Y
WhatsApp Group khusus *Akhwat* https://chat.whatsapp.com/7KFeJZTvieW1s10x7lCbKz

Silahkan disebarluaskan tanpa merubah isinya. Semoga menjadi ladang amal kebaikan untuk kita.
Jazaakumullahu khairan.

Menentramkan Hati

🍇🍇🍇 *CARILAH KEDAMAIAN HATIMU DI TIGA TEMPAT

“Carilah (kedamaian) hatimu ditiga tempat,

1. Disaat mendengarkan Al-Qur’an,

2. Disaat menghadiri majelis ilmu,

3. Disaat engkau berkhalwat sendiri (dalam Ibadah).

Jika engkau tidak mendapatkannya, maka memohonlah kepada Allah agar memberimu hati yang lain. Karena (pada hakikatnya) engkau tak lagi memiliki hati.”

(Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab fawaaid: 1/149).

☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.                                          
✒ Ditulis oleh Ust. Aan Chandra Thalib El Gharantaly حفظه الله تعالى.                              
***

Jangan menjauh dari Majlis, walau pelan2

*DAMPAK BURUK MENJAUH DARI MAJELIS ILMU...*

🌺Bismillaah.

⛔Menjauh dari majelis ilmu dan pertemuan dengan para ikhwah serta menjauh dari kunjungan-kunjungan da’wah dapat mengeraskan hati.

🗣Al Hasan al Bashri berkata : “Sahabat-sahabat kami lebih mahal daripada keluarga kami. Keluarga kami mengingatkan kami kepada dunia sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan kami kepada akherat."

✅Usahakan selalu hadir di majelis ilmu atau minimal dua majelis ilmu dalam sepekan di masjid.

⛔Jika anda beranggapan mendengar kaset (atau radio) saja sudah cukup maka anda keliru.

🍀Sesungguhnya anda butuh hadir di masjid.
Ketika anda duduk di majelis ilmu dalam masjid,
1⃣para malaikat akan mengelilingimu,
2⃣sakinah (ketenangan) akan menaungimu,
3⃣rahmat akan turun kepadamu dan
4⃣Allah akan memujimu di hadapan para malaikatNya...

Demi Allah, ini sesuatu yang lain dari yang lain.

⛔Oleh karena itu engkau dapati kebanyakan orang-orang yang tergelincir adalah orang-orang yang melalaikan majelis ilmu.

📚Rutinlah hadir di majelis ilmu, jagalah dan ikutilah jadwal-jadwalnya setiap pekan niscaya engkau memperoleh semangat keimanan yang baru.

✅Jika di sana terdapat kekurangan maka akan segera membaik atau bila terdapat retak pasti tertutupi insya Allah.

👍Rahasianya, ketika engkau hadir di majelis-majelis ilmu, keimananmu akan meningkat.

🏬Kami dahulu selalu menyertai para masyaaikh di awal iltizam, lalu salah seorang sahabat kami absen.
Syaikh bertanya tentangnya, mereka berkata :
“Ia sedang asyik membaca sebuah kitab sehingga tidak bisa datang .” Syaikh berkta: “Kabarkan kepadanya bahwa pertemuanmu dengan sahabat-sahabatmu akan menambah keimanan dalam hatimu lebih banyak daripada engkau membaca kitab seorang diri.”

🍀Memang benar, hadir di majelis-majelis ilmu untuk mencari berkah, barangkali ada salah seorang hadirin yang mustajab doanya. Apabila ia mengaminkan doa syaikh niscaya akan dikabulkan doa dan Allah akan merahmati seluruh hadirin.
Dengan begitu engkau akan memperoleh kemenangan yang besar.

🍀Dalam hadits disebutkan :

هُمُ الْقَوْمُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيْسُهُمْ

“Mereka adalah satu kaum yang tidak akan rugi orang-orang yang bermajelis dengan mereka.” (📓Muttafaq ‘alihi)

💞Oleh karena itu seorang sahabat nabi berkata kepada temannya, “Bergabunglah bersama kami, kita meningkatkan iman sesaat.”
Kemudian apa yang engkau kerjakan apabila engkau tidak hadir ?

⛔Kesibukan-kesibukan dunia, ambisi-ambisi, bisikan-bisikan setan!

🕌Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertaqwa, masjidlah tempat kembali kaum mu’minin.

🙏🏻Kembalilah ke masjid, hadirilah halaqah ilmu.
Berlindunglah kepada Allah niscaya Allah akan melindungimu.

⛔Janganlah berpaling, karena Allah akan berpaling darimu.

Dari terjemahan Min Asbaab Al-Futur wa 'Ilaajuhu karya Muhammad Husain Ya'qub

✍🏻Diterjemahkan oleh : Ustadz Abu Ihsan Al Atsari, M.A

📮 *Repost By : MenataMataHati*

جزا كم الله خيرا و بارك اللّـﮧ فـيكمے ,,,‎​

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Al Wahn, Cinta Dunia dan Takut Mati maknanya...

*Cinta Dunia & Takut Mati*

*_Hadits “Suka Berjumpa dengan Allah”_*

Dalam hadits dari ‘Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ ». فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ فَكُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ فَقَالَ « لَيْسَ كَذَلِكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ »

“Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya. Sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya.” Kontan ‘Aisyah berkata, “Apakah yang dimaksud benci akan kematian, wahai Nabi Allah? Tentu kami semua takut akan kematian.” Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– lantas bersabda, “Bukan begitu maksudnya. Namun maksud yang benar, seorang mukmin jika diberi kabar gembira dengan rahmat, keridhoan serta surga-Nya, ia suka bertemu Allah, maka Allah pun suka berjumpa dengan-Nya. Sedangkan orang kafir, jika diberi kabar dengan siksa dan murka Allah, ia pun khawatir berjumpa dengan Allah, lantas Allah pun tidak suka berjumpa dengan-Nya.” (HR. Muslim no. 2685).

Para ulama menggolongkan takut akan kematian menjadi dua macam:

1- Takut yang tidak tercela, yaitu takut mati yang sifatnya tabi’at yang setiap orang memilikinya.

2- Takut yang tercela, yaitu takut mati yang menunjukkan tanda lemahnya iman. Takut seperti ini muncul karena terlalu cinta pada dunia dan tertipu dengan gemerlapnya dunia sehingga banyak memuaskan diri dengan kelezatan dan kesenangan tersebut. Inilah yang disebutkan dalam hadits dengan penyakit wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati.

Hadits tentang penyakit wahn,

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».

Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).

Cinta dunia dan takut mati di sini adalah dua hal yang saling melazimkan. Itu berarti jika seseorang tertipu dan terlalu cinta pada dunia, maka ia pun begitu khawatir pada kematian. Lihat pembahasan dalam ‘Aunul Ma’bud. Inilah yang membuat rasa takut terhadap kematian itu tercela.

*_Mengingat Mati_*

Namun mengingat mati sebenarnya suatu yang dituntut pada setiap orang. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani). Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) karena ia menjadi pemutus kelezatan dunia.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ : كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : « أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : « أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ ».

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Kita juga dapat mengambil pelajaran dari ayat,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk: 2).

Dalam Tafsir Al Qurthubi disebutkan bahwa As Sudi berkata mengenai ayat ini, yang dimaksud orang yang paling baik amalnya adalah yang paling banyak mengingat kematian dan yang yang paling baik persiapannya menjelang kematian. Ia pun amat khawatir menghadapinya.

*_Faedah Mengingat Mati_*

1- Mengingat kematian adalah termasuk ibadah tersendiri, dengan mengingatnya saja seseorang telah mendapatkan ganjaran karena inilah yang diperintahkan oleh suri tauladan kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2- Mengingat kematian membantu kita dalam khusyu’ dalam shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).” (HR. Ad Dailami dalam musnad Al Firdaus. Hadits ini hasan sebagaimana kata Syaikh Al Albani)

3- Mengingat kematian menjadikan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Karena barangsiapa mengetahui bahwa ia akan menjadi mayit kelak, ia pasti akan berjumpa dengan Allah. Jika tahu bahwa ia akan berjumpa Allah kelak padahal ia akan ditanya tentang amalnya didunia, maka ia pasti akan mempersiapkan jawaban.

4- Mengingat kematian akan membuat seseorang memperbaiki hidupnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه

“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehiupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).

5- Mengingat kematian membuat kita tidak berlaku zholim. Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ

“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.” (QS. Al Muthoffifin: 4). Ayat ini dimaksudkan untuk orang-orang yang berlaku zholim dengan berbuat curang ketika menakar. Seandainya mereka tahu bahwa besok ada hari berbangkit dan akan dihisab satu per satu, tentu mereka tidak akan berbuat zholim seperti itu.

*_Nasehat Imam Ad Daqoq_*

Imam Qurthubi menyebutkan dalam At Tadzkiroh mengenai perkataan Ad Daqoq mengenai keutamaan seseorang yang banyak mengingat mati:

1- menyegerakan taubat

2- hati yang qona’ah (selalu merasa cukup)

3- semangat dalam ibadah

Sedangkan kebalikannya adalah orang yang melupakan kematian, maka ia terkena hukuman:

1- menunda-nunda taubat

2- tidak mau ridho dan merasa cukup terhadap apa yang Allah beri

3- bermalas-malasan dalam ibadah.

Semoga Allah menghindarkan kita dari penyakit cinta dunia dan takut mati.

 

Referensi:

Ahkamul Janaiz Fiqhu Tajhizul Mayyit, Kholid Hannuw, terbitan Dar Al ‘Alamiyah, cetakan pertama, 1432 H, hal. 9-13

Fatwa Islamweb.net

https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html