Feb 26, 2020

Bacaan Bila Tertimpa Sesuatu Yang Tidak Disenangi

قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ


Qoddarollaahu wa maa syaa-a fa'ala.

"Allah telah mentaqdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan".

(HR. Muslim 4/2052).


Feb 25, 2020

Doa Memohon Kasih Sayang Untuk Orang Tua


رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا


Robbir-hamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo.

"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Al-Isra' [17]: 24).


Feb 18, 2020

Wasiat Untuk Berbuat Baik Kepada Para Wanitahdi


اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR. Muslim, no. 3729)

Saudaraku, hendaknya kita para suami memberikan perhatian yang serius dalam bersikap baik kepada para wanita. Karena wanita itu makhluk yang lemah yang sangat membutuhkan kasih sayang dari suaminya, membutuhkan perhatian dan pengertian.

Saudaraku, hendaknya kita para suami menyadari bahwa kodrat wanita diciptakan dengan penuh kekurangan, maka janganlah ia mengharapkan kesempurnaan dari seorang wanita. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk dan yang paling bengkok dari bagian tulang rusuk adalah bagian atasnya. Jika engkau ingin meluruskan tulang rusuk tersebut maka engkau akan mematahkannya, dan jika engkau membiarkannya maka ia akan tetap bengkok” (HR. Al-Bukhari, no 3153)

 HR. Muslim, No : 3729

Keutamaan Berbuat Baik Kepada Anak Perempuan

مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ


Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (HR. Muslim, no. 2629)

Saudaraku, hadits di atas menunjukkan keutamaan anak-anak perempuan dalam agama Islam. Karena sebagian orang tidak suka dengan kehadiran anak perempuan dan sangat bergembira ketika memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu kehadiran anak-anak perempuan dianggap sebagai ujian.

Saudaraku, diantara keutamaan berbuat baik kepada anak perempuan dan mengayomi mereka sampai dewasa adalah terbebas dari api neraka karena anak-anak perempuan itu akan menjadi penghalang bagi orang tuanya dari siksa api neraka. Keutamaan ini hanya didapat oleh orang tua yang berbuat baik kepada anak-anak perempuannya seperti memberi nafkah kepada mereka seperti makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, serta bersabar dalam mengurus seluruh urusan mereka sampai mereka dewasa.

 HR. Muslim, No : 2629

Feb 16, 2020

Sejelek-Jeleknya Makanan Adalah Makanan Diacara Pernikahanhadit

شَرُّ الطَّعَـامِ طَعَامُ الْوَلِيْمَةِ، يُدْعَى لَهَـا اْلأَغْنِيَـاءُ وَيتْرَكُ الْفُقَرَاءُ


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah, hanya orang-orang kaya yang diundang, sedangkan kaum fakir tidak diundang.” (HR. Bukhari, no. 5177 dan Muslim, no. 1432)

Saudaraku, Yang dimaksud walimah dalam hadits ini adalah pesta pernikahan. Apa sebab makanan yang paling buruk adalah makan yang disajikan diacara pernikahan? Karena sipengundang memilah dan memilih tamu undangan dari kalangan orang-orang kaya saja, bahkan dia berharap agar nilai amplopnya lebih besar agar acara walimahan itu bisa balik modal atau mendapatkan keuntungan.

Saudaraku, Padahal orang kaya ketika diundang bisa jadi tidak datang karena mereka tidak terlalu butuh makan enak ketika acara walimah. Sedangkan orang miskin bisa jadi ia berharap diundang agar bisa makan enak diacara walimahan tersebut. Keberadaan orang miskin bisa menambah berkah acara walimah tersebut karena orang miskin umumnya lebih bertakwa dan lebih ikhlas berdoa.

 HR. Bukhari, No : 5177

Feb 13, 2020

Doa Memohon Anak Shaleh 2 (Doa Nabi Dzakariya)


رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ


Robbi hab lii mil-ladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud-du'aa'.

"Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa". (Ali Imran [3]: 38).


Feb 7, 2020

Surga Dan Neraka Lebih Dekat Dari Tali Sandal


الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

"Surga itu lebih dekat kepada salah seorang kalian daripada tali sandalnya, dan neraka juga demikian." (HR. Bukhari, no. 6007)

Saudaraku, hadits diatas menerangkan bahwa surga dan neraka lebih dekat daripada tali sendal maksudnya adalah ketaatan yang sangat kecil dapat mendekatkan kita kepada surga seperti tersenyum, menyingkirkan krikil kecil yang dijalan dan berbagi hadiah dengan tetangga. Begitu juga maksiat sekecil apapun ia maka dapat mendekatkan kita kepada neraka.

Saudaraku, jika ingin masuk surga dan dijauhkan dari neraka maka hendaknya kita bersungguh-sungguh mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dan terkadang perintah-perintah tersebut bukan sesuatu yang besar menurut kita. Tapi kalau itu perintah, maka kita tak boleh meremehkannya, karena ia menjadi bagian dari sarana menuju surga.

Semoga bermanfaat, barakallah fiikum

 HR. Bukhari, No : 6007

Feb 6, 2020

Doa Ketika Sakit (Do'a Ke-1)


بِسْمِ اللَّهِ (3×) أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7×)


Bismillaah (3x). A'uudzu billaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7x).

"Dengan nama Allah (3x). Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya, dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan aku khawatirkan (7x)".

(HR. Muslim 4/1728)


Feb 5, 2020

Ketika Tidak semua keinginan terpenuhi


Dr. Syafiq Riza Basalamah, Lc. MA
Keluarga
 2020-02-04 09:41:11


Ketika Tidak semua keinginan terpenuhi

Sudah lumrah seorang menginginkan sesuatu yang dia cintai dan menghindar dari perkara yang dia benci.

Sehingga apabila yang kita inginkan tidak kita dapatkan tentunya akan bersedih gundah dan galau. Dan begitu pula ketika perkara yang dibenci menimpa, kita pun akan larut dalam kesedihan.

Kalau Bicara suka dan tidak suka, maka biasanya hal ini bersandar pada nafsu, dan yang namanya nafsu maka standarnya adalah kepuasan sementara yang didapatkannya tanpa berfikir dampak yang akan terjadi sesudahnya (yang penting enak), seperti seorang yang mengkonsumsi rokok, bertahun-tahun dia merokok karena dia suka, padahal dampak buruk darinya sudah nyata.

Dalam dunia kerja, terkadang kita sudah cinta dengan pekerjaan kita, bahkan sudah menyatu dengan darah kita, dan menjadi kebutuhan, kemudian kita di-PHK, tentunya kita bingung menghadapinya dan tidak sedikit yang stres, lalu apa yang harus dilakukan ?...

Siapa yang suka penyakit ? semuanya tentu tidak, namun terkadang dia datang tanpa diundang, apa sikap kita ?...          

Untuk semua itu, Renungkanlah firman Allah yang mengajarkan kepada kita prinsip yang benar dalam menghadapi kehidupan ini, obat segala kegalauan, pelipur semua lara.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)     

Sikap kita adalah menerima kondisi yang ada, suka tidak suka, karena kita tidak tahu apakah yang kita sukai baik untuk kita atau buruk, hanya Allah yang tahu.

Laksanakan perintah Allah walaupun berat untuk jiwa, tinggalkan larangan-Nya walaupun nafsu ingin melakukannya, karena kita yakin Allah Maha Tahu dengan yang kita butuhkan.

lihatlah umar bin Khatthab Radhiyallahu Anhu berkata:

«مَا أُبَالِي عَلَى أَيِّ حَالٍ أَصْبَحْتُ، عَلَى مَا أُحِبُّ أَوْ عَلَى مَا أَكْرَهُ، وَذَلِكَ لِأَنِّي لَا أَدْرِي الْخَيْرَ فِيمَا أُحِبُّ أَوْ فِيمَا أَكْرَهُ»     

Aku tidak peduli di atas kondisi apa keadaanku, dia atas hal yang aku cintai atau yang aku benci, di karenakan aku tidak tahu kebaikan itu ada pada yang aku cintai atau pada yang aku benci(HR Ibnu Abi Dunia, al-Faraj bakda asysyiddah No 13)

Berbaik sangkalah pada Sang Pencipta, Dialah Allah yang mengetahui akhir sesuatu dari perkara kita.

USTADZ DR. SYAFIQ RIZA BASALAMAH, MA