Feb 18, 2017

Mencari dan Membuat Pahala yang Terus Mengalir

✨ *PAHALA YANG TERUS MENGALIR* ✨

💎 *_Untukmu yang ingin tambahan pahala setelah ajal menjemputnya._*

💎 *_Untukmu yang merasa gundah dengan usia yang sudah senja namun masih sedikit amal baiknya._*

💎 *_Untukmu yang bertaubat di akhir-akhir hayat dan sangat mengharap aliran pahala yang berlipat-lipat._*

*Kabar gembira dari* *_Nabi Muhammad Solallohualaihi wasallam kita yang tercinta melalui untaian haditsnya._*

*_Beliau Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_*

*سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ.*

💎 *_“Ada tujuh perkara yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal dunia, padahal dia berada di dalam kuburnya:_*

1). 📚🖋 *_Orang yang mengajarkan ilmu,_*

2). 🌊 *_Orang yang mengalirkan sungai (yang terputus)_*

3).💧 *_Orang yang membuat sumur,_*

4). 🌴 *_Orang yang menanam kurma (atau 🍇tanaman buah yg lainnya),_*

5). 🕌 *_Orang yang membangun masjid,_*

6). 📚 *_Orang yang memberi mushaf Alquran, dan_*

7). ✨ *_Orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.”_*

*_[📚HR. al-Bazzar, dan dihasankan al-Albani dalam shahih al-Jami']_*

🕋 *_Beliau Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,_*

*إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ ، وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ ، وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ ، أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ ، أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ ، أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ ، أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ*

💎 *_“Di antara amalan yang tetap mengalir pahalanya bagi seorang mukmin saat dia telah wafat:_*

1). 📚🖋 *_ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan,_*

2). ✨ *_Anak sholeh yang Dia tinggalkan,_*

3). 📚 *_Mushaf al-Qur'an yang dia bagi-bagikan,_*

4). 🕌 *_Masjid yang dia bangun, atau_*

5). 🏡 *_Sebuah rumah yang dia bangun untuk para musafir,_*

6). 🌊 *_Sungai yang dia alirkan, dan_*

7). 💶 *_Sedekah yang dia dermakan pada saat dia sehat dan masih hidup namun tetap bermanfaat setelah wafatnya.”_*

*_[📚HR. Ibnu Majah, dan dihasankan oleh al-Albani dalam kitab shahih sunan Ibnu Majah]_*

💎 *_Maka bersegeralah mengerjakan amalan jariyah, amalan yang mengalir pahalanya setelah meninggal dunia._*

💎 *_Berusahalah untuk ikhlas dalam melakukannya,_*

💎 *_Buanglah jauh-jauh penyakit riya' dan ingin dipuji manusia,_*

*_Kalau tidak, amalan _jariyah_ kita tidak akan mengalirkan pahalanya, malah akan berbuah dosa_*.

*_Wa billaahit-taufiiq..._*

🖋 *_Ditulis oleh Ustadz Abdul Basith, Lc  حفظه الله تعالى_*
___

🌐 *Sumber:* Channel TELEGRAM Suara Al-Iman

Memilih Teman yang Sesuai dengan Al-Quran

LIHATLAH SEJENAK HUBUNGAN PERTEMANAN KALIAN.

Saudaraku, Renungilah sejenak pesan ini…

Apakah engkau memiliki banyak sahabat..?
Banyak pertemanan..?
Berapakah jumlah yang engkau miliki..? 
5 orang..?
20 orang..?
30 orang..?
Atau 100 orang..?
Atau bahkan hingga lebih 1000 orang..?


Saudaraku sebanyak apapun teman yang engkau miliki, atau yang engkau akrab dengan mereka, tetapi JIKA : 
🔴 Tidak ada satupun yang mengajakmu dalam kebaikan.
🔴 Tidak satupun yang mengajakmu serta mengingatkanmu "hijrah" kearah yang lebih baik.
🔴 Tidak satupun yang mengajakmu mengenal sunnah-sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam yang disampaikan dalam riwayat hadits-hadits shohihnya.
🔴 Tidak satupun yang mengajakmu berangkat ke kajian untuk menuntut ilmu agama.
🔴 Tidak satupun mengingatkanmu untuk menunaikan sholat.
🔴 Bahkan tidak satupun yang mengajakmu ingat kepada Allah.


📌 Jika benar demikian, ketahuilah wahai saudaraku bahwa persahabatan kalian sebenarnya dalam kondisi yang tidak baik, meskipun kalian memandangnya baik (baik itu dengan alasan hobi, kesenangan dan lainnya), karena persahabatan tersebut hakikatnya hanya akan menjadikan permusuhan bagi kalian di hari kiamat! 
🍃 Allah berfirman :

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَئِذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ

"Teman-teman karib pada hari itu (kiamat) nanti saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (Qs. Az-Zukhruf 67)

👤 Ibnu Katsir rahimahullah berkata : 
"Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah, inilah yang kekal selamanya." (Tafsir Ibnu Katsir)


Maka jika hubungan persahabatan yang tidak didasari oleh niat cinta karena Allah, dimana didalamnya tidak ada saling menasehati karna Allah, tidak ada saling mengajak hijrah kembali dijalan Allah.. maka kelak pada hari kiamat nanti hal itu hanya akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan.
Karena yang hanya akan kekal sampai hari kiamat kelak adalah persahabatan yang dimana isinya saling menasehati, saling mengingatkan dalam ketakwaan dan saling mengajak kembali ke jalan Allah. Dan itulah persahabatan yang tidak pernah akan ada kerugian didalamnya.. 
🍃 Allah berfirman :

وَالْعَصْرِ (١) اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ (٢) اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)

"(1) Demi masa. (2) Sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) KECUALI orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (Qs. Al-'Asr 1-3)


🍃 Saudaraku, mari segera kita perbaiki lingkungan pertemanan kita, carilah lingkungan yang baik (yang sholih dan sholihah).. 
✔️ Yang selalu mengingatkanmu dan saling menasihati dijalan Allah..
✔️ Yang berani menegurmu jika engkau salah..
✔️ Yang berani mengajakmu untuk menuntut ilmu agama..
✔️ Yang berani 'nge-tag' berisi postingan-postingan yang bermanfaat bagi agamamu..
✔️ Bahkan yang berani share tentang peringatan-peringatan yang berisi kebaikan untuk mengajakmu kembali kejalanNya..
✔️ Dan yang tidak bosan menegurmu agar senantiasa memperbaiki diri agar lebih baik..


Persahabatan yang sedikit tetapi peduli akan akhiratmu itu amat jauh lebih baik dibandingkan persahabatan yang banyak jumlahnya tetapi tidak ada yang mempedulikan akhiratmu.


👤 Imam Syafi'i berkata :
“Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam ketaatan kepada Allah) maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari 'teman baik' itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.”


Ingatlah saudaraku.. 
"Biasakanlah mengikuti hal yang benar (dalam mensikapi), bukan membenarkan apa yang biasa dilakukan."
_______________________________

👤 Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن) 

📂 Shahih Fiqih Wanita

Play Store Aplikasi Ahlul Hadits

بسم الله الرحمن الرحيم.
🔊Kabar Gembira bagi Para Penuntut Ilmu khususnya Ilmu Biografi Para Ulama Hadits🔊
🔍Telah dimasukkan dalam versi Android:

📜Para Ulama Ahlul Hadits, Biografi Ahlul Hadits, Para Sahabat, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in beserta Keluarga Rasulullah
Biografi para ulama ahlul hadits mulai dari zaman sahabat hingga sekarang yang masyhur :

1. Khalifah ar-Rasyidin :

    Abu Bakr Ash-Shiddiq
    Umar bin Al-Khaththab
    Utsman bin Affan
    Ali bin Abi Thalib

2. Al-Abadillah :

    Ibnu Umar
    Ibnu Abbas
    Ibnu Az-Zubair
    Ibnu Amr
    Ibnu Mas’ud
    Aisyah binti Abubakar
    Ummu Salamah
    Zainab bint Jahsy
    Anas bin Malik
    Zaid bin Tsabit
    Abu Hurairah
    Jabir bin Abdillah
    Abu Sa’id Al-Khudri
    Mu’adz bin Jabal
    Abu Dzarr al-Ghifari
    Sa’ad bin Abi Waqqash
    Abu Darda’

3. Para Tabi’in :

    Sa’id bin Al-Musayyab wafat 90 H
    Urwah bin Zubair wafat 99 H
    Sa’id bin Jubair wafat 95 H
    Ali bin Al-Husain Zainal Abidin wafat 93 H
    Muhammad bin Al-Hanafiyah wafat 80 H
    Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud wafat 94 H
    Salim bin Abdullah bin Umar wafat 106 H
    Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr Ash Shiddiq
    Al-Hasan Al-Bashri wafat 110 H
    Muhammad bin Sirin wafat 110 H
    Umar bin Abdul Aziz wafat 101 H
    Nafi’ bin Hurmuz wafat 117 H
    Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H
    Ikrimah wafat 105 H
    Asy Sya’by wafat 104 H
    Ibrahim an-Nakha’iy wafat 96 H
    Aqamah wafat 62 H

4. Para Tabi’ut tabi’in :

    Malik bin Anas wafat 179 H
    Al-Auza’i wafat 157 H
    Sufyan bin Said Ats-Tsauri wafat 161 H
    Sufyan bin Uyainah wafat 193 H
    Al-Laits bin Sa’ad wafat 175 H
    Syu’bah ibn A-Hajjaj wafat 160 H
    Abu Hanifah An-Nu’man wafat 150 H

5. Atba’ Tabi’it Tabi’in : Setelah para tabi’ut tabi’in:

    Abdullah bin Al-Mubarak wafat 181 H
    Waki’ bin Al-Jarrah wafat 197 H
    Abdurrahman bin Mahdy wafat 198 H
    Yahya bin Sa’id Al-Qaththan wafat 198 H
    Imam Syafi’i wafat 204 H

6. Murid-Murid atba’ Tabi’it Tabi’in :

    Ahmad bin Hambal wafat 241 H
    Yahya bin Ma’in wafat 233 H
    Ali bin Al-Madini wafat 234 H
    Abu Bakar bin Abi Syaibah Wafat 235 H
    Ibnu Rahawaih Wafat 238 H
    Ibnu Qutaibah Wafat 236 H

7. Kemudian murid-muridnya seperti:

    Al-Bukhari wafat 256 H
    Muslim wafat 271 H
    Ibnu Majah wafat 273 H
    Abu Hatim wafat 277 H
    Abu Zur’ah wafat 264 H
    Abu Dawud : wafat 275 H
    At-Tirmidzi wafat 279
    An Nasa’i wafat 234 H

8. Generasi berikutnya : orang-orang generasi berikutnya yang berjalan di jalan mereka adalah:

    Ibnu Jarir ath Thabary wafat 310 H
    Ibnu Khuzaimah wafat 311 H
    Muhammad Ibn Sa’ad wafat 230 H
    Ad-Daruquthni wafat 385 H
    Ath-Thahawi wafat 321 H
    Al-Ajurri wafat 360 H
    Ibnu Hibban wafat 342 H
    Ath Thabarany wafat 360 H
    Al-Hakim An-Naisaburi wafat 405 H
    Al-Lalika’i wafat 416 H
    Al-Baihaqi wafat 458 H
    Al-Khathib Al-Baghdadi wafat 463 H
    Ibnu Qudamah Al Maqdisi wafat 620 H

9. Murid-Murid Mereka :

    Ibnu Daqiq Al-led wafat 702 H
    Ibnu Taimiyah wafat 728 H
    Al-Mizzi wafat 742 H
    Imam Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
    Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
    Ibnu Katsir wafat 774 H
    Asy-Syathibi wafat 790 H
    Ibnu Rajab wafat 795 H

10. Ulama Generasi Akhir :

    Ash-Shan’ani wafat 1182 H
    Muhammad bin Abdul Wahhab wafat 1206 H
    Muhammad Shiddiq Hasan Khan wafat 1307 H
    Al-Mubarakfuri wafat 1427 H
    Abdurrahman As-Sa`di wafat 1367 H
    Ahmad Syakir wafat 1377 H
    Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh wafat 1389 H
    Muhammad Amin Asy-Syinqithi wafat 1393 H
    Muhammad Nashiruddin Al-Albani wafat 1420 H
    Abdul Aziz bin Abdillah Baz wafat 1420 H
    Hammad Al-Anshari wafat 1418 H
    Hamud At-Tuwaijiri wafat 1413 H
    Muhammad Al-Jami wafat 1416 H
    Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin wafat 1423 H
    Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i wafat 1423 H
    Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidhahullah
    Abdul Muhsin Al-Abbad hafidhahullah
    Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah

Dan ulama Hadits yang lain....
💾Silakan klik dan instal:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ahlulhadits
💪🏻📖Selamat membaca dan mengambil hikmah terindah dan beramal kebaikan.
💪🏻💪🏻Sebarkan...
📲0853-9417-5340.

Batas Waktu Dzikir Pagi

🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 21 Jumadal Ūla 1438 H / 18 Februari 2017 M
👤 Ustadz Abul Aswad Al-Bayati
📔 Materi Tematik | Kapan Batas Waktu Dzikir Pagi Dan Bolehkah Membacanya Dipenggal-Penggal ?
🌐 Sumber: http://www.bimbinganislam.com/konsultasi/28-ibadah/1098-kapan-batas-waktu-dzikir-pagi-dan-bolehkah-membacanya-dipenggal-penggal
-----------------------------------

KAPAN BATAS WAKTU DZIKIR PAGI DAN BOLEHKAH MEMBACANYA DIPENGGAL-PENGGAL ?

Pertanyaan

بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Ustadz mau bertanya.
Saya ibu rumah tangga dengan, Alhamdulillah, 6 anak sehingga jika setelah sholat subuh langsung menyiapkan perbekalan sekolah mereka, dll jadi terkadang dzikir pagi tidak sempat. Setelah anak-anak berangkat sekolah dan mengurus suami selesai baru sempat baca dzikir pagi itupun sudah jam 8 lebih

1. Karena kasus di atas apakah diperbolehkan jika berdzikir pagi sambil mengerjakan pekerjaan tersebut di atas?

2. Apakah dzikir pagi boleh dibaca terpenggal-penggal karena kesibukan diatas?

3. Apakah berdzikir pagi diperbolehkan tidak menutup aurat?

Mohon pencerahannya Ustadz.
Jazaakallahu khayran.

(Sahabat BiAS T06 G-XX)

Jawaban

Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Semoga Allah anugrahkan kepada kita semua kekuatan, kesabaran untuk mendawamkan membaca dzikir pagi dan petang.

1. Batasan waktu untuk dzikir pagi itu diperselisihkan oleh para ulama'

Ada yang menyatakan waktu pagi itu dari terbitnya fajar berakhir sampai terbitnya matahari. Ada juga yang bilang dari terbitnya fajar dan berakhir sampai waktu zawal/waktu dzuhur. Ada lagi yang menyatakan dimulai dari terbitnya fajar dan berakhir dengan tenggelamnya matahari

Pendapat yang benar dalam masalah ini adalah waktu dzikir pagi itu dimulai dari terbitnya fajar setelah subuh dan berakhir sampai tiba waktu zawal/tergelincirnya matahari ke arah barat/waktu dzuhur.

Yang demikian karena tidak ada dalil syar'i yang shahih lagi gamblang yang menjelaskan batasan waktu pagi (untuk dzikir). Ketika tidak ada keterangan jelas dari syariat maka kita kembalikan batasan waktu pagi kepada batasan yang ditentukan oleh bahasa arab. Karena anjuran membaca dzikir pagi tersebut diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam bahasa arab.

Para ulama ahli bahasa arab menyatakan bahwa waktu pagi menurut orang-orang arab/menurut bahasa arab dimulai setelah terbitnya fajar dan habis dengan tibanya waktu zawal/waktu dzuhur.

Lihat misalnya keterangan Ibnu Faris dalam Mu'jam Maqayisillughah : 5/321, Imam Ibnul Mandzur dalam kitab Lisanul 'Arab : 2/502, Al-Jauhari dalam As-Sihah : 1/379, Al-Fayumi dalam Al-Misbahul Munir : 1/331, Az-Zabidi dalam Tajul Arus : 6/516, Ar-Razi dalam Mukhtarus Sihhah : 375.

Kami nukilkan di sini pernyataan Imam Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq Al-Murtadha Az-Zabidi :

(الصُّبْح) ، بالضَّم (: الفَجْر، أَو أَوّلُ النَّهَارِ، ج أَصْباحٌ، وَهُوَ الصَّبِيحة؛ والصَّبَاح) نقيض المسَاءِ.

"As-Subhu/subuh, dengan mendomah huruf sod, maknanya adalah fajar, atau permulaan siang, disebut pula As-Sobihah dan As-Sobbah maknanya kebalikan dari waktu sore." (Tajul 'Arus : 6/516).

Pendapat ini diperkuat dengan teori yang mengatakan bahwa pagi itu merupakan sebagian dari hari dan bukan keseluruhan hari tersebut. Sehingga dengan begini pendapat yang mengatakan pagi dimulai dari terbit fajar hingga matahari tenggelam tidaklah tepat. Karena pagi merupakan sebagian dari hari, bukan keseluruhan hari. Dalilnya ialah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ

"Tidaklah seorang hamba mengucapkan di waktu pagi pada tiap harinya, dan di waktu sore pada tiap harinya *'Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syai'un fil ardhi wala fissamaa' wahuwassami'ul 'aliim'* sebanyak tiga kali, tidak akan memadharati dia sesuatupun." (HR. Tirmidzi : 3388 dishahihkan oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Zaadul Ma'ad : 2/338).

Dalam hadits ini Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membedakan antara waktu pagi dengan waktu sore. Ini menjadi bukti bahwa pagi merupakan sebagian dari hari.

Anggapan waktu subuh berakhir dengan terbitnya matahari juga kurang tepat berdasarkan riwayat berikut :

عَنْ عَائِشَةَ، أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْتِيهَا وَهُوَ صَائِمٌ، فَقَالَ: «أَصْبَحَ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ تُطْعِمِينِيهِ؟» فَنَقُولُ: لَا، فَيَقُولُ:
«إِنِّي صَائِمٌ»

"Dari 'Aisyah ibunda kaum mukminin radhiyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi beliau dalam keadaan puasa. Beliau lantas berkata : 'Apakah pagi ini engkau memiliki sesuatu untuk aku makan?

'Aisyah radhiyallahu 'anha menjawab : 'Tidak wahai Rasulullah'. Beliau lantas berkata : 'Jika demikian aku akan puasa." (HR. Nasa'i : 2322, Abu Dawud : 2455, Tirmidzi : 734 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud : 2119).

Beliau menyebut waktu puasa setelah matahari terbit dengan "pagi", meskipun matahari sudah terbit. Dari sini kita mengambil kesimpulan bahwa waktu pagi itu dimulai dari terbitnya fajar hingga tiba waktu zawal. Jadi seandainya penanya membaca dzikir pagi pada pukul 08.00 WIB yang seperti itu tidak mengapa.

Pendapat ini pula yang dikuatkan oleh para ulama' yang tergabung dalam Lajnah Daimah (Fatawa Lajnah Daaimah : 24/179).

2. Boleh membaca dzikir pagi dengan terpenggal-penggal, karena aslinya memang rangkaian dzikir-dzikir tersebut diriwayatkan dengan tersendiri, dengan terpenggal-penggal.

Disebutkan dalam Fatawa Islam no. 249280 fatwa sebagai berikut :

فنريد أولا الإشارة إلى أن القرآن لا يحرم عند تلاوته تناول المأكولات، أو فعل شيء آخر غير التلاوة، وإنما كره أهل العلم قطع القراءة بالكلام مع الناس، عللين ذلك بأن كلام الله لا ينبغي أن يؤثر عليه غيره. وأيدوا ذلك بما روي في الصحيح: كان ابن عمر إذا قرأ القرآن لم يتكلم حتى يفرغ منه. اهـ.

وفي خصوص الأذكار فلا حرج في عدم ترتيب قراءتها، أو قطعها ببعض الأعمال؛ لعدم ورود نص عن النبي صلى الله عليه وسلم صلى الله عليه وسلم يدل على لزوم الترتيب. وقراءة الأذكار لا يلزم فيها ما يلزم لقراءة القرآن، والأمر فيها واسع؛ وانظري الفتويين التالية أرقامهما: 32564، 242266.
ولكن الأفضل والأكمل للمسلم إذا أراد قراءة الأذكار والأدعية أن يتفرغ لذلك، ويتهيأ له بالطهارة، واستقبال القبلة إن أمكن.

قال النووي- رحمه الله- في الأذكار: ينبغي أن يكون الذاكرُ على أكمل الصفات، فإن كان جالساً في موضع استقبل القبلة، وجلس مُتذلِّلاً، مُتخشعاً بسكينة ووقار، مُطرقاً رأسه، ولو ذكر على غير هذه الأحوال جاز ولا كراهة في حقه.." لقوله تعالى في وصف عباده أولي الألباب: (الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِهِم) (آل عمران: من الآية191).

"Kami ingin mengisyaratkan terlebih dahulu bahwa membaca Al-Qur'an itu tidak dilarang dilakukan sambil makan. Atau sambil melakukan aktivitas lain selain membaca. Hanya saja para ahli ilmu menyatakan makruh membaca Al-Qur'an sambil disela dengan perkataan bersama manusia. Mereka beralasan bahwa kalam Allah tidak layak diselingi atau ditindih dengan ucapan manusia.

Mereka menguatkan pendapat ini dengan riwayat shahih : adalah Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu jika membaca Al-Qur'an maka beliau totalitas sampai beliau selesai membacanya.

Dan khusus berkenaan dengan dzikir-dzikir tidak mengapa jika ia dibaca tidak sesuai urutannya, atau memutusnya/menyelinginya dengan sebagian aktivitas lain. Karena tidak adanya nash/redaksi hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengharuskan adanya tartib atau urutan.

Membaca dzikir itu aturannya tidak sama dengan membaca Al-Qur'an, permasalahannya luas. Lihat fatwa no. 32564، 242266.

Akan tetapi yang lebih sempurna dan lebih utama bagi seorang muslim ketika membaca dzikir-dzikir atau do'a hendaknya dilakukan dengan totalitas dan disertai wudhu dan menghadap kiblat jika memungkinkan.

Imam An-Nawawi berkata dalam Al-Adzkar : Hendaknya seorang yang berdzikir itu berada pada keadaan yang paling sempurna. Jika ia duduk hendaknya menghadap kiblat dan duduk dengan menghinakan diri, khusyuk, tenang, berwibawa serta menundukkan kepala. Jika ia berdzikir dengan kondisi selain ini maka boleh dan tidak mengapa berdasarkan firman Allah ta'ala :

'Yaitu orang-orang yang berdzikir kepada Allah ta'ala dalam keadaan berdiri, duduk dan sambil berbaring'. (QS. Ali-Imran : 191)".

Sumber : (Fatawa Islam no. 249280).

3. Demikian pula berdzikir tidak disyaratkan harus menutup aurat. Namun jika menutup aurat maka itu lebih utama dan lebih baik. Dikarenakan tidak ada dalil yang menerangkan adanya perintah untuk menutup aurat ketika berdzikir.

Wallahu a'lam.

Dijawab dengan ringkas oleh :

Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله

Jum'at, 17 Rabi'ul Awwal 1438 H / 16 Desember 2016 M
____________________________

◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah

1. Pembangunan & Pengembangan Rumah Tahfizh
2. Support Radio Dakwah dan Artivisi
3. Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jamaah di Indonesia

Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/

*Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah*
🌎www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q
----------------------------------------

Feb 10, 2017

PARENTING SHARING

ANAK SUKSES? BERMULA DARI BANGUN PAGI (TIPS PARENTING)
by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)

1| Perbaikan kualitas generasi selayaknya
dimulai dgn kebiasaan bangun di pagi hari. Sebab generasi unggul bermula dari pagi yg masygul (sibuk)

2| Kebiasaan bangun pagi hendaklah dimulai dari usia dini. Peran Ayah amat dinanti. Ayah yg peduli tak abai dalam urusan bangun pagi buah hati

3| Jika anak terbiasa bangun siang. Maka keberkahan hidup melayang. Aktivitas ruhani menjadi jarang. Perilaku menjadi jalang

4| Mulailah dengan malam yang berkualitas. Anak tidak terjaga di ambang batas. Harus buat peraturan tegas. Kapan terjaga dan kapan pulas.

5| Sehabis isya jangan ada aktivitas fisik berlebihan. Upayakan aktivitas yang
menenangkan. Membaca atau bercerita yg berkesan

6| Biasakan berbagi perasaan. Mulai dengan cerita aktivitas harian. Evaluasi jika ada yang
tidak berkenan. Sekaligus sarana pengajaran

7| Buat kesepakatan bangun jam berapa. Lantas anak mau dibangunkan bagaimana. Jadikan ini sebagai modal membangunkan di pagi harinya Tutuplah aktivitas malam dengan dengarkan
tilawah. Agar anak tidur membawa kalimat Allah
Pemberi Rahmah. Terekam dalam memorinya sepanjang hayah

9| Pagi pun datang. Jalankan kesepakatan yang dibuat sebelum tidur menjelang. Bangunkan anak penuh kasih sayang. Bangunkan dengan
cara yg ia bilang

10| Jika anak menolak tuk beranjak, ingatkan akan kesepakatan semalam. Anak siap terima konsekuensi tanpa diancam. Batasi kesenangan yg ia idam

11| Bangunkan anak dengan kalimat Ilahi. Agar paginya diberkahi. Jika perlu adzan di telinga kanan dan kiri. Bisikan dengan lembut tembus
ke hati

12| Jika ia segera bangun, jangan lupa apresiasi. Hadiahi dengan doa dan kecupan di pipi. Tak lupa bertanya tentang mimpi. Anak butuh
transisi

13| Jika anak telah terjaga, siapkan aktivitas olah jiwa dan raga. Agar fisik anak bergerak tak kembali ke kasur yg menggoda. Mudah-
mudahan jadi pola

14| Jalankan pola ini minimal 2 pekan. Agar lama-lama jadi kebiasaan. InsyaAllah anak
bangun pagi dengan kesadaran. Sebab tubuhnya
telah menyesuaikan

15| Jika ayah tak sempat membangunkan, karena harus segera ke kantor kejar setoran, mintalah ibu berganti peran. Agar anak tak
merasa diabaikan

16| Jangan sampai anak tumbuh remaja, punya kebiasaan yang tidak mulia. Bangun pagi selalu tertunda. Sholat shubuh di waktu dhuha. Banyak melamun tak ada guna

17| Jika terlanjur anak bangun kesiangan. Buatlah rencana bersama pasangan. Konsisten dan tidak saling menyalahkan. Fokus kepada
upaya perbaikan

18| Sebelum terlambat, segera bertindak cepat. Agar masa depan anak selamat. Fokuslah kepada perbaikan pola tidur yg sehat

19| Jika anak terbiasa bangun pagi sedari dini, itu ciri anak berprestasi. Tak mudah dipengaruhi berbagai pergaulan yg tidak Islami

20| So, tunggu apalagi. Jangan cuma bisa marah dan mencaci. Segera bertindak untuk buah hati.

Fokuslah kepada bangun pagi. Selamat beraksi
( Yuk Menjadi Lebih Baik)